Search Engine

Custom Search

Search Result

Wednesday, October 22, 2008

Kapan Memutuskan Menikah?

Kapan Memutuskan Menikah?

PERKAWINAN merupakan komitmen antara dua orang yang tidak boleh disalahgunakan. Pastikan Anda menikah untuk alasan yang tepat, bukan untuk alasan yang salah.

Rasanya tak ada salahnya Anda mengajukan tiga pertanyaan berikut pada diri sendiri sebelum memutuskan naik pelaminan.

Apakah Anda berdua saling cocok?

Di dalam sebuah perkawinan, definisi kecocokan agak sedikit berbeda dan artinya lebih dari hanya memiliki kesamaan hobi, gemar makanan yang sama, film dan musik yang sama, dan seterusnya. Cocok di dalam sebuah perkawinan adalah memiliki kemampuan beradaptasi untuk berubah.

Penting diingat, manusia secara tetap berubah dari hari ke hari dan akan terus demikian di dalam perkawinan. Pekerjaan, anak-anak, mertua, merupakan beberapa perubahan yang berlangsung di dalam perkawinan. Kuncinya adalah memiliki pandangan yang sama dan tahu bagaimana mengatasi hubungan Anda berdua bila memiliki pandangan yang berbeda.

Apakah Anda berdua saling percaya?

Perkawinan tanpa rasa saling percaya bisa ditebak merupakan perkawinan yang akan berakhir dengan perceraian. Memiliki kepercayaan dari pasangan, merupakan suatu keharusan di dalam suatu hubungan. Bila ada keragu-raguan antara satu dan lainnya, berarti tidak ada rasa percaya. Suatu hubungan tumbuh dari rasa saling percaya dan tidak dapat bertahan tanpa rasa saling percaya.

Adakah komunikasi?

Tidak adanya komunikasi dapat menghancurkan suatu hubungan. Komunikasi sangat penting di dalam suatu perkawinan. Orang yang menikah perlu berkomunikasi setiap saat. Berbicara hanya pada saat genting atau tidak berbicara sama sekali, hanya menyakiti hubungan tadi. Tidak adanya komunikasi juga membawa pernikahan kepada perceraian.

Pasangan yang bercerai pada umumnya mengeluh, pasangannya tidak pernah mendengar apa yang mereka katakan atau menghindari percakapan dengan mereka. Komunikasi penting di dalam suatu hubungan. Bila tidak pernah berkomunikasi, bagaimana Anda tahu bahwa Anda saling cocok dan saling percaya satu sama lain?

Nah, bila Anda dan pasangan dapat menjawab ketiga pertanyaan di atas secara jujur dan saling memberikan jawaban yang memuaskan satu sama lain, mungkin perkawinan merupakan ide yang baik bagi Anda berdua. Namun, bila salah satu faktor di atas tidak ada, menikah merupakan ide yang kurang tepat. Perkawinan antara dua orang manusia harus berlangsung hanya bila memiliki ketiga faktor di atas.
Read More/Selengkapnya...

Tuesday, July 29, 2008

Love

Love represents a range of human emotions and experiences related to the sense of affection and sexual attraction. The world love can refer to variety of the senses of different feelings, states, and attitudes, ranging from generic pleasure to intense interpersonal attraction. This diversity of meanings, combined with the complexity of the feelings involved, makes love unusually difficult to consistently define, even compared to other emotional states.

As an abstract concept love usually refers to a strong, ineffable felling toward another person. Even this limited conception of love, however, encompasses a wealth of different feelings, from the passionate desire and intimacy of romantic love to the nonsexual. Love in its various form acts as a major facilitator of interpersonal relationships and, owing to its central psychological importance, is one of the most common themes in creative art.

Read More/Selengkapnya...

Menahan Amarah

Menahan Amarah
Oleh : Nasher Akbar '
'Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.'' (Ali-Imron: 133-134).
Amarah merupakan tabiat manusia yang sulit untuk dikendalikan. Dan, Allah menjadikan orang yang mampu untuk menahan amarahnya sebagai salah satu ciri orang yang bertakwa. Di samping itu Allah akan memberikan pahala kepada orang yang menahan amarahnya lalu memaafkan mereka yang menyakitinya. Allah berfirman, ''Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.'' (Asy-Syuura: 40). Abu hurairah meriwayatkan bahwa pada suatu hari, seorang lelaki mendatangi Rasulullah SAW. Ia berkata kepada beliau. Ya Rasulullah! Nasihatilah saya! Sabdanya, ''Janganlah engkau marah.'' Lalu beliau ulangkan beberapa kali, dan sabdanya, ''Jangan engkau marah.'' (HR Bukhori). Penekanan Rasulullah SAW di atas menunjukkan betapa pentingnya menahan amarah. Karena ia adalah penyebab terjadinya pertikaian, perpecahan, dan permusuhan. Dan bila ini terjadi, maka akan membawa dampak negatif kepada umat Islam. Oleh sebab itu pula, Islam tidak membenarkan seorang Muslim untuk saling bertikai dan saling berpaling satu sama lain melebihi dari tiga malam. Sahabat Abu Bakar ra pernah mendapatkan teguran dari Allah SWT karena kemarahan yang dilakukannya dengan bersumpah untuk tidak memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri Aisyah. Allah berfirman, ''Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat-(nya). Betapa indahnya dunia ini, jika setiap orang berusaha menahan amarahnya. Pertikaian, kerusuhan, permusuhan di mana-mana tidak akan terjadi. Karena kejahatan yang dibalas dengan kejahatan tidaklah memberikan solusi, namun menambah persoalan dan memperpanjang perselisihan. Read More/Selengkapnya...

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK

Oleh: Dr. Paul Gunadi

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah
adalah karena cinta --cinta romantik, bukan cinta
agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke
pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk
melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya
yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia
tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.

Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang
diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita
adalah kecocokan, bukan cinta.

Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.

Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor
burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita.
Saya menggunakan istilah "datang" karena sulit sekali
(meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan
diri mencintai seseorang.

Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai
mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu.
Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam
proses pengemudian ini.
Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena
alasan-alasan tertentu. Tetapi, jika tidak ada
alasan-alasan itu,
kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya
mendekatkan diri dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum
yakni rasa suka.

Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita
tertarik dengan gadis atau pria itu karena sabarannya,
kebaikannya menolong kita, perhatiannya yang besar
terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang
simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah
menyaksikan kualitas tersebut di
atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang
sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai
kualitas tersebut. Misalnya, memang kita mengagumi
pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang
lemah lembut, memang kita mengukai orang yang rela
menolong orang lain dan seterusnya.

Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita
sukai pada dirinya.

Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah
saya uraikan.

Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi
lingkup cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan
suka tidak identik namun sering dianggap demikian.
Saya berikan contoh.

Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas,
tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang
besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal
di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang
yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang
dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan).
Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama
dengan cocok.
Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan
saya yang
berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu
mengurusnya.

Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi
saya, kurang besar (tamannya). Pada contoh ini kita
bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka. Pada
intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya;
yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai.
Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan
pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita
terlebih dahulu menyukainya, dalam pengertian kita
suka dengan ciri tertentu pada dirinya. Rasa suka yang
besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan
menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini
yang penting -- cenderung menghalau
ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah
terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.

Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita,
bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi
bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita
kadang berpikir atau berharap,"Saya menyukainya,
berarti saya (akan) cocok dengannya." Salah besar!

Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik
dengan cocok!

Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama
sekali tidak cocok dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri
Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini
hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku
akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia."

Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok."
Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam
yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang
wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama
mereka harus cocok.
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta
(romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah
memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami
dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita
telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan
kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan
kata "cinta." Tuhan menginginkan yang terbaik
bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan
hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting
ialah, apakah ia cocok denganku?

Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar
keluarga di Amerika Serikat, yang mengeluhkan bahwa
dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk
menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi
dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih
pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh
motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta
di
lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan
kita!

Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk
menemukan pasangan hidup yang tepat dan cocok,doa ini
sangat indah semoga juga bisa memberikan kesadaran
bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang
Empunya Kehidupan. ini saya buat dua versi yang bisa
digunakan sesuai jenis kelamin dan kebutuhan teman2.
Jika artikel dan doa ini Anda rasa berguna...berikan
kepada mereka yang membutuhkan dan yakinlah niat baik
Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... semoga
bermanfaat

PRAYER FOR LIFETIME PARTNER

Tuhanku,

Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, yang akan
menjadi bagian dari hidupku.

Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala
sesuatu.

Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku pada
posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya
sendiri tetapi untukMU.

Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah
penting.
Yang paling penting adalah
sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan
Engkau dan memiliki
keinginan untuk menjadi seperti Engkau.
Dan ia haruslah mengetahui bagi
siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya
tidaklah sia-sia.
Seseorang
yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang
cerdas. Seorang pria/perempuan
yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati
aku. Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku
tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku/
ketampanan tetapi karena hatiku.
Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat
terbaikku dalam tiap waktu dan
situasi. Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai
seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku
meminta seorang yang
tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna
dimataMU.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku
sebagai peneguhnya.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk
kehidupannya. Seseorang yang
membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang
membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi
sempurna.

Dan aku juga meminta :

Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang dapat
membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat
mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan
sekedar cintaku.

Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku/
ketampananku datang dariMU bukan dari
luar diriku. Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu
mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat
banyak hal baik dalam
dirinya dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata
kebijaksanaanMU dan pemberi
semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.

Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya
setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap
kami berdua dapat
mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau
telah memberikan
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi
sempurna". Aku
mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada
waktu yang tepat dan
Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu
yang Kautentukan.

Amin
Read More/Selengkapnya...

Wednesday, July 23, 2008

7 Keajaiban dunia

7 Keajaiban dunia

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari ‘Tujuh Keajaiban Dunia’.
Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak sesuaian, sebagian besar daftar berisi sbb :

1] Piramida
2] Taj Mahal
3] Tembok Besar Cina
4] Menara Pisa
5] Kuil Angkor
6] Menara Eiffel
7] Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, se orang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
Gadis pendiam itu menjawab, ‘Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya ‘keajaiban itu’. Sang guru berkata,’Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya’.
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, ‘Saya pikir, ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ itu adalah :

1] Bisa melihat,
2] Bisa mendengar,
3] Bisa menyentuh,
4] Bisa menyayangi,
5] Bisa merasakan,
6] Bisa tertawa, dan
7] Bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya ‘keajaiban’. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai ‘biasa’.

Sumber : http://ukhuwah.or.id/
Read More/Selengkapnya...